Kamis, 15 Oktober 2015

Potensi Sektor Indes dan Tenaga Kerja Memasuki Era MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN





Nama saya  Silfia Yasinta, terkadang  dipangil Yasinta. Namun ada juga dipangil Dhepooh. Karena semua media sosial saya namakan Sienta Dhepooh. Banyak yang bilang kalau saya alay, maklum manusia didunia tidak ada yang sempurna. Saya orangnya asli Gresik, karena saya dilahirkan di Gresik. Saya mengambil jurusan ekonomi syariah di Universitas Internasional Semen Indonesia atau yang sinkatannya UISI. Karena saya lihat dari negara ini semakin lama semakin perekonomian di negara kita menipis, dan kenaikan dollar keningkan. Orang yang kaya makin kaya dan yang miskin tetap menjadi miskin, dari situ saya ingin mempelajari ekonomi yang berbasis syariah. Dan juga ingin memegang keuangan negara dan memberantas perekonomian yang sangat rendah.
Potensi Sektor Indes dan Tenaga Kerja Memasuki Era MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN
Indonesia menurut saya salah satu negara terbesar populasinya yang ada di kawasan ASEAN. Masyarakat Indonesia berbagai jenis suku, bahasa dan adat istiadat yang terhampar dari Sabang sampai Merauke. Indonesia mempunyai kekuatan ekonomi yang cukup bagus. Ini menjadi modal yang penting untuk mempersiapkan masyarakat Indonesia menuju ASEAN Economic Community (AEC ) tahun 2015. ASEAN economic community (AEC) tahun 2015 suatu program bagi negara- negara ASEAN untuk lebih meningkatkan kualitas ekonomi khususnya perdagangan agar menjadi sebuah akses yang lebih mudah seperti menerapkan penghapusan bea masuk (Free Trade Area) untuk mewujudkan sebuah single market. Tentunya ini membuat banyak peluang khususnya bagi Indonesia untuk lebih meningkatkan kualitas produk- produknya maupun tenaga kerjanya yang profesional dalam memasuki tantangan ruang lingkup ASEAN community. Perihal Kesiapan Sumber Daya Indonesia untuk Memasuki ASEAN Economy Community sangatlah punya potensi dan modal yang kuat dalam menyukseskan  prgram  tersebut, karena dengan luasnya geografis negara, juga ditunjang dengan sumber daya alam yang sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni sehingga keyakinan jika Indonesia bisa meningkatkan daya saing dan menjadi pemain utama dalam AEC bisa terwujud.Dan pada akhirnya, dengan optimisme dan kesiapan seluruh elemen masyarakat Indonesia baik dari segi SDM dan SDA-nya dalam menyambut ASEAN Economic Community tahun 2015 dapat menjadikan rakyat Indonesia menjadi sejahtera, pertumbuhan ekonomi yang didorong dari sektor UMKM terus berkembang, dengan sendirinya perekonomian rakyat terus meningkat, sehingga pembangunan menjadi merata tidak terpusat di Pulau Jawa, dengan begitu tingkat kemiskinan bisa terus berkurang.Dengan adanya AEC 2015 akan memicu tumbuhnya pengusaha-pengusaha yang bukan hanya mampu bersaing di panggung nasional, tetapi juga mampu bersaing di tataran global. ASEAN Economic Community yang dibentuk dengan misi menjadikan perekonomian di ASEAN menjadi lebih baik serta mampu bersaing dengan Negara-negara yang perekonomiannya lebih maju dibandingkan dengan kondisi Negara ASEAN saat ini. Selain itu juga dengan terwujudnya ASEAN Community yang dimana di dalamnya terdapat AEC, dapat menjadikan posisi ASEAN menjadi lebih strategis di kancah Internasional, di harapkan dengan terwujudnya komunitas masyarakat ekonomi ASEAN ini dapat membuka mata semua pihak, sehingga terjadi suatu dialog antar sektor yang dimana nantinya juga saling melengkapi diantara para stakeholder sektor ekonomi di Negara-negara ASEAN ini sangat penting.
Jika dilihat dari sisi potensi perekonomia di Indonesia merupakan salah satu emerging country yang saat ini menjadi salah satu kekuatan ekonomi ASEAN.  Peluang Indonesia untuk dapat bersaing dalam MEA 2015 sebenarnya cukup besar, saat ini Indonesia merupakan peringkat 16 di dunia untuk besarnya skala ekonomi. Besarnya skala ekonomi juga didukung oleh proporsi penduduk usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah yang besar. Prospek ekonomi Indonesia yang positif juga didukung oleh perbaikan peringkat investasi Indonesia oleh lembaga pemeringkat dunia serta masuknya Indonesia sebagai peringkat empat prospective destinations berdasarkan UNCTAD World Investment report. Maih kuatnya fundamental perekonomian Indonesia dapat dilihat ketika banyak negara yang “tumbang” diterpa pelemahan perekonomian global, perekonomian Indonesia masih dapat terjaga untuk tumbuh positif. Untuk mewujudkan peluang MEA 2015, sudah saatnya kita berbenah dan melakukan tindakan-tindakan efektif dan terarah yang didukung oleh berbagai pihak. Dari 12 sektor prioritas yang akan diimplementasikan pada MEA 2015, kita harus dapat menginventarisir sektor-sektor potensial yang menjadi unggulan. Terwujudnya sektor  pariwisata menjadi primadona memiliki multipllier effect terhadap peningkatan sektor-sektor lainnya, seperti Sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran; Sektor Jasa-jasa, Sektor Industri Pengolahan melalui peningkatan produksi cinderamata dan handycraft, Sektor Bangunan melalui pembangunan konstruksi pendukung  pariwisata, dan sektor-sektor lainnya. Untuk peningkatan daya saing dan antisipasi menghadapai MEA 2015, peningkatan Sumber Daya Manusia yang handal mutlak diperlukan. SDM ini harus dipersiapkan sebagai insan yang berdaya saing regional bahkan global. Perlu juga dipersiapkan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah, (UMKM), dan juga penciptaan wisausahawan baru untuk mendukung penguatan sektor potensial. Implementasi ASEAN – China Free Trade Area (ACFTA) 2010 dapat menjadi pelajaran berharga bagi kita, dimana ketika penerapan ACFTA  (China Free Trade Area )banyak pihak yang belum siap akibat lemahnya koordinasi dan upaya perencanaan sebelum diberlakukannya ACFTA (China Free Trade Area). Dengan implemetasi MEA yang semakin dekat, sudah saatnya kita  berbenah dan mengambil tindakan sedini mungkin untuk menghadapi persaingan yang akan semakin sengit.
Kerjasama dan prioritas kepentingan nasional harus dikedepankan oleh berbagai pihak untuk mendukung terciptanya Indonesia menjadi negara yang mendapatkan keuntungan terbesar dengan diterapkannya MEA 2015. ASEAN Economic Community (AEC) sebenarnya merupakan bentuk integrasi ekonomi yang sangat potensial di kawasan maupun dunia. Barang, jasa, modal dan investasi akan bergerak bebas di kawasan ini. Integrasi ekonomi regional memang suatu kecenderungan dan keharusan di era global saat ini. Hal ini menyiratkan aspek persaingan yang menyodorkan peluang sekaligus tantangan bagi semua negara. Skema AEC 2015 tentang ketenagakerjaan, misalnya, memberlakukan liberalisasi tenaga kerja profesional papan atas, seperti dokter. Sayangnya tenaga kerja kasar yang merupakan “kekuatan” Indonesia tidak termasuk dalam program liberalisasi ini. Justru tenaga kerja informal yang selama ini merupakan sumber devisa non-migas yang cukup potensional bagi Indonesia, cenderung dibatasi pergerakannya di era AEC 2015.
Indonesia masuk ke dalam kategori negara berpendapatan menengah, dimana tuntutan transformasi pertumbuhan ekonominya dari semula bergantung pada sumber daya alam dan alokasi tenaga kerja murah (resources and low cost-driven growth) menjadi tuntutan untuk menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dengan memanfaatkan modal fisik dan sumber daya manusia terampil (productivity-driven growth), agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak stagnan dan terhindar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle income trap). Indonesia sangatlah punya potensi dan modal yang kuat dalam mensukseskan ASEAN Economic Community, karena dengan luasnya geografis negara kita, juga ditunjang dengan sumber daya alam yang sangat banyak dan juga sumber daya manusia yang mumpuni. Dukungan sumber daya diperlukan untuk mengelola berbagai potensi yang saat ini dimiliki Indonesia sebagai persiapan memasuki ASEAN Economic Community.Pemerintah dapat menerapkan kearifan lokal yang sangat bervariasi dalam mengeksplore sumber daya alam. Sementara itu Indonesia punya modal dasar atau modal dasar penting, yaitu sumber daya manusia, sumber daya alam, pengalaman Indonesia dalam mengatasi krisis, hubungan luar negeri yang terjalin baik, dan letak strategis Indonesia sebagai modal melangkah memasuki ASEAN Economic Community.
Peluang Indonesia untuk Memasuki MEA 2015 antara lain yaitu Pasar potensial dunia perwujudan AEC 2015 akan menempatkan ASEAN sebagai kawasan pasar terbesar ketiga di dunia yang di dukung oleh jumlah penduduk ketiga terbesar ( 8persen dari total penduduk dunia ) setelah China dan India. Dan juga negara pengekspor dengan meningkatnya harga komoditas internasional, sebagian besar negara ASEAN mencatat surplus pada neraca transaksi berjalan. Prospek perekonomian yang cukup baik menyebabkan ASEAN menjadi tempat tujuan investasi. Ada pun negara tujuan investor dalam rangka AEC 2015 berbagai kerja sama regional untuk meningkatkan infrastruktur ( pipa gas, teknologi informasi ) maupun dari sisi pembiayaan menjadi agenda. Kesempatan tersebut membuka peluangbagi perbaikan iklim investasi Indonesia. Terutama dalam melancarkan program infrastruktur domestik. Jika dalam daya saing liberalisasi perdagangan barang ASEAN akan menjamin kelancaran arus barang untuk pasokan bahan baku maupun bahan jadi di kawasan ASEAN karena hambatan tarif dan non tarif yang tidak ada lagi. Dalam  sektor jasa yang Terbuka sektor – sektor jasa yang telah di tetapkan yaitu pariwisata, kesehatan, penerbangan, dan e-ASEAN dan kemudian akan di susul dengan logistik. Aliran modal dari sisi penarikan aliran modal asing, ASEAN sebagai kawasan dikenal sebagai tujuan penanaman modal global, termasuk CLMV khususnya Vietnam.
Tantangan Indonesia untuk Memasuki MEA 2015 antara lain yaitu Laju peningkatan Ekspor dan Impor tantangan yang dihadapi oleh Indonesia memasuki integrasi ekonomi ASEAN tidak hanya yang bersifat internal di dalam negeri tetapiterlebih lagi persaingan dengan negara sesama ASEAN dan negara lain di luar ASEAN seperti China dan India. Tantangan lainnya adalah laju inflasi Indonesia yang masih tergolong tinggi bila di bandingkan dengan negara lain di kasawan ASEAN. Stabilitas makro masih menjadi kendala peningkatan daya saing Indonesia dan tingkat kemakmuran Indonesia juga masih lebih rendah dibandingkan negara lain. Dampak negatif arus modal yang lebih luas atau bebas untuk mendukung transaksi keuangan yang lebih efisien, merupakan salah satu sumber pembiayaan pembangunan, memfasilitasi perdagangan internasional, mendukung pengembangan sektor keuangan dan akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara. Kesamaan jenis produk ekspor unggulan ( sektor  pertanian, perikanan, produk karet, produk berbasis kayu, dan elektronik ) merupakan salah satu penyebab pangsa perdaganagn intra-ASEAN yang hanya berkias 20-25 persen dari total perdagangan ASEAN. Indonesia  perlu melakukan strategi peningkatan nilai tambah bagi produk ekspornya sehingga mempunyai karakteristik tersendiri dengan produk dari Negara-negara ASEAN. Tingkat perkembangan ekonomi  Negara – negara Anggota ASEAN hingga saat ini masih beragam. Tingkat kesenjangan yang tinggi merupakan salah satu masalah di kawasan yang cukup mendesak untuk dipecahkan agar tidak menghambat percepatan kawasan menuju AEC 2015.

1031510046
Silfia Yasinta
Ekonomi Syariah

Rabu, 14 Oktober 2015

Champs Hari ke Lima



Champs hari ke lima



Bertemu lagi bersama dengan semua mahasiswa baru satu angkatan. Namun champs kali ini berbeda dengan champs kemaren-kemarennya. Dimana kita masuk jam 14.00 namun yang biasanya jam 06.00 dan 07.00. kita masuk jam 14.00 sampai jam 21.00, champs kali ini sungguh menarik dan seru siih bagi kita. Kenpa ngak kita disitu mencari inspirasi dan menggambar apa yang ada dipikiran kita.
Disini kita membuat tradisi yang ada di Gresik. Ciri khas Gresik yaitu damar kurung, disitu kita bersama semua angkatan mahasiswa baru Universitas Internasional Semen Gresik membuat sebuah damar kurung. Namun kerangka sudah disiapin dari rumah jadi kita hanya menggambar sebuah damar kurung. Dilingkungan yang terbuka disitu kita mencari inspirasi dan menggambar. Dan yang kita gambar tersebut menggandung arti, dan budaya yang ada diGresik ini.
Selain kita mencari inspirasi dan menggambar damar kurung, disitu kita nobar (Nonton Bareng) bersama semua mahasiswa baru satu angkatan dan bersama panitia champs atau yang biasa disebut BEM.
Namun kita bukan hanya menonton film biasa, namun kita diarahkan dan ada manfaatnya juga sii bagi mahasiswa baru ini. Disitu ada komunitas inspirasi dan movie.

Senin, 05 Oktober 2015

pengabdian masyarakat



Champs Bertema Pengabdian Masyarakat

Minggu ke-4 kegiatan champs di UISI. Sedikit berbeda dengan minggu-minggu yang sebelumnya. Dilihat dari lokasinya saja sudah berbeda kegiatan minggu yang ke-4 ini diadakan di Alun-Alun kota Gresik, kota asli saya serndiri, sebelumnya yang dilakukan hanya disekitar UISI. Ini membuat penyegaran sendiri bagi mahasiswa baru seperti saya ini dengan lokasi yang berbeda dan suasana berbeda pastinya. Sesuai dengan tema kita pada minggu ke-4 ini adalah pengabdian terhadap masyarakat. Tahu kan apa itu pengabdian kepada masyarakat, akan aku jelasin deh.
Pengabdian kepada masyarakat merupakan pelaksanaan pengamalan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni budaya langsung pada masyarakat secara kelembagaan melalui metodologi ilmiah sebagai penyebaran Tri Dharma Perguruan Tinggi serta tanggung jawab yang luhur dalam usaha mengembangkan kemampuan masyarakat, sehingga dapat mempercepat laju pertumbuhan tercapainya tujuan pembangunan nasional. Dan kegiatan ini bertujuan untuk,  Bertambahnya kecepatan proses peningkatan kemampuan sumber daya manusia sesuai dengan laju pertumbuhan pembangunan. Bertambahnya kecepatan upaya pengembangan masyarakat ke arah terbinanya masyarakat yang harmonis serta dinamis yang siap menempuh perubahan-perubahan menuju perbaikan dan kemajuan sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya dan norma-norma dalam kehidupan masyarakat berkembang dalam kehidupan masyarakat yang berlaku. Bertambahnya kecepatan usaha pembinaan institusi dan profesi masyarakat sesuai dengan laju pertumbuhan proses modernisasi dalam kehidupan masyarakat itu sendiri.Untuk memperoleh umpan balik dan masukan bagi fakultas dalam rangka meningkatkan relevansi pendidikan, diperlukan adanya ahli-ahli yang memiliki kemampuan secara interdisipliner dan multidisipliner.
Dari itu kita ditempatkan  di alun-alun kota Gresik upaya menyatu dengan masyarakat yang ada disekitar alun-alun.Tepat pukul 06.00 semua maba sudah berada ditempat alun-alun untuk memulai kegiatan, tetapi masih banyak mahasiswa baru yang datang terlambat. Kegiatan kali ini dimulai dengan senam yang dipimpin salah satu kakak pjk wanita yang cantik. Semua mengikuti senam dengan semangat yaitu dengan semangat pagi.  Selesai itu kita membersihkan sampah-sampah yang berserakan disekitar alun-alun kota Gresik. Setelah itu kita berdiskusi tentang pengabdian masyarakat dan bagaimana agar kota alun-alun ini menjadi indah, tempat pariwisata dan digemari semua kalangan.  

Selasa, 29 September 2015

Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus belajar Bahasa Indonesia tetapi ada tentangan karena tidak dianggap bersahabat.



Tenaga kerja asing yang bekerja di Indonesia harus belajar Bahasa Indonesia tetapi ada tentangan karena tidak dianggap bersahabat.

Menurut saya setuju , karena jika itu tidak diakan dihapus maka akan mendambah seorang penganguran. Walaupun terkadang rencana tersebut tidak adil untuk masyarakat Indonesia sendiri karena ketika calon tenaga kerja asing masuk ke Indonesia tanpa hambatan, di sisi lain para pelajar Indonesia yang ingin belajar ataupun bekerja ke luar negeri harus menguasai bahasa di negara tersebut dengan biaya tidak murah.
Namun disisi Pemerintah Indonesia pun  tidak lagi mewajibkan pekerja asing yang hendak masuk ke Indonesia dapat berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia. Penghapusan soal aturan bahasa ini dilakukan menanggapi komplain dari investor. Masalah penghapusan aturan berbahasa Indonesia bukan demi keuntungan tenaga kerja asing, tetapi untuk investasi, dan investasi adalah untuk rakyat. Dalam situasi ekonomi dunia yang tidak mudah seperti sekarang ini, Indonesia perlu menciptakan iklim bisnis yang sejuk dan baik,  sehingga arus investasi ke dalam negeri mengalir lancar. Itu sebabnya pemerintah melakukan deregulasi untuk memberikan kemudahan investasi, termasuk pengaturan soal tenaga kerja asing di Indonesia. Indonesia memerlukan investasi untuk menjalankan pembangunan, menggerakkan roda perekonomian, dan menciptakan lapangan kerja. Ia menambahkan, lapangan kerja ini, tentu untuk rakyat Indonesia, karena tenaga kerja dalam negeri adalah prioritas pemerintah
Tenaga kerja asing ke Indonesia bukan sebagai ancaman, terutama tenaga kerja asing yang punya keahlian. Mereka adalah aset untuk mendidik tenaga kerja lokal, dalam berbagai bidang demi meningkatkan produktivitas nasional. Besar pengusaha dan pekerja profesional yang dimiliki Indonesia pun punya berbagai nilai tambah karena bersentuhan dengan ekspatriat atau tenaga kerja asing.
Namun kita juga harus juga pandai-pandai untuk memanfaatkan yang ada dinegara kita dan juga mengelolah yang ada agar apa yang ada dinegara kita tidak akan diambil oleh negara lain. Misalkan batik kita harus bangga dengan adanya itu dan harus melestarikannya lagi. Dan begitu pula dengan trasisi dan budaya yang ada dinegara kita. lagu-lagu banyak yang masih meremehkannya dan akhirnya negara lain mengambil lagu nasional negara kita. Semoga dengan ini pemuda-pemuda selanjutnya akan bisa mewariskan dan memanfaatkan yang dinegara ini dan supaya tidak dimanfaatkan negara lain dan bisa membuat teknologi yang lebih canggih.